Mekanisme Reaksi Adisi Elektrofilik



Mekanisme Reaksi Adisi Elektrofilik

 Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSfr1iIpq80zw3O_mhmXey3dkXTF_75AWqR3zdVugie-LSWxIuKyc6d3jTXwhrfyBMlt2_acq8x663KQv8OKk5FAhjbvvMcYISmlKN83OYhHIa2jYfUAuSucHOepNEBqVS27RRBOH7-9KC/s1600/MEK+ADISI+UMUM.jpg 

Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan kovalen tunggal). Reaksi adisi antara lain dapat digunakan untuk membedakan alkana dengan alkena. Reaksi pengenalan ini dilakukan dengan menambahkan bromin (Br2) yang berwarna merah cokelat. Terjadinya reaksi adisi ditandai dengan hilangnya warna merah cokelat dari bromin. Karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap (tidak mengalami reaksi adisi) warna merah dari bromin tidak berubah.
Adisi artinya penambahan atau penangkapan. Dalam reaksi adisi, suatu zat ditambahkan ke dalam senyawa C yang mempunyai ikatan rangkap, sehingga ikatan rangkap itu berubah menjadi ikatan tunggal. Reaksi adisi dibedakan atas (a) reaksi adisi elektrofilik dan (b) reaksi adisi nukleofilik. Reaksi adisi terjadi pada senyawa tak jenuh

 
 
 
 
 

Kebalikan dari reaksi eliminasi adalah reaksi adisi. Pada reaksi adisi, ikatan rangkap dua atau rangkap tiga diubah menjadi ikatan rangkap tunggal. Mirip dengan reaksi substitusi, ada beberapa tipe dari adisi yang dibedakan dari partikel yang mengadisi. Contohnya, pada adisi elektrofilik hidrogen bromida, sebuah elektrofil (proton) akan mengganti ikatan rangkap ganda dan membentuk karbokation, lalu kemudian bereaksi dengan nukleofil (bromin). Karbokation dapat terbentuk di salah satu ikatan rangkap tergantung dari gugus yang melekat di akhir. Konfigurasi yang lebih tepat dapat diprediksikan dengan aturan Markovnikov.

Aturan Markovnikov mengatakan:"Pada adisi heterolitik dari sebuah molekul polar pada alkena atau alkuna, atom yang mempunyai keelektronegatifan yang besar, maka akan terikat pada atom karbon yang mengikat atom hidrogen yang lebih sedikit."

Markovnikov merumuskan aturan berdasar pengamatan eksperimen, Adisi HX pada alkena dirujuk sebagai reaksi regioselektif (Latin: regio berarti arah), suatu reaksi dimana satu arah adisi pada alkena tak simetris lebih melimpah dari dari yang lain. Selektifan ini menghasilkan karbokation antara yang lebih stabil dari antara dua yang mungkin.
 
Pada tahap pembentukan karbokation juga dapat terjadi reaksi penataan ulang untuk menghasilkan karbokation yang lebih stabil. Reaksi pembentukan karbokation berlangsung lambat dan menjadi tahap penentu laju reaksi. Produk utama dari reaksi adisi dibentuk dari salah satu intermediet yang lebih stabil. 

  • Elektrofil adalah spesies (atom / ion / molekul) yang kekurangan elektron, sehingga ia suka akan elektron. Contoh mekanisme reaksi adisi elektrofilik, sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fdmrvx1BZj-6Z7u0LfitIL1jBVPqnHfr_1hXb0Kt27HreOWWUASKKRUtBxrniLZsjbTC-Z7o3Mwp-n0liXyflIxLiNjcWZ9zdy96oXiomnHR-FsGu1FYLoHVJ1YjGGhh9JcQmMFK9ftj/s1600/Untitled.png
 
 
Contoh elektrofil:
 
 
 Permasalahan 
 
1. karbokation sekunder memiliki keadaan–transisi yang berenergi lebih-rendah dan dengan laju pembentukan yang lebih cepat, mengapa demikian ? 
2. mengapa reaksi elektrofil adisi tidak dapat terjadi pada senyawa alkana? jelaskan !
3. Menurut  konsep  asam  basa  Lewis apa yang membedakan nukleofil dan elektrofil ?

Komentar

  1. Saya demiati akan menjawab pertanyaan no.3 yang mana Menurut  konsep  asam  basa  Lewis  nukleofil  adalah  suatu  basa,  sedangkan elektrofil adalah suatu asam. Reaksi senyawa karbon pada dasarnya adalah reaksi antara suatu nukleofil dengan suatu elektrofil.

    BalasHapus
  2. Csaya desi ratna sari akan membantu anda dalam pesoalan nomor 1Keadaan-keadaan transisi menuju ke zat-antara (intermediet) ini mempunyai karakter karbokation. Oleh karena itu karbokation sekunder memiliki keadaan–transisi yang berenergi lebih-rendah dan dengan laju pembentukan yang lebih cepat. Karbokation akan menjadi stabil jika ada subtituen disekitarnya dapat menyumbangkan elektron, karena adanya efek induksi dan Hiperkonjugasi.

    BalasHapus
  3. nama saya dolla mulyana harnas dengan nim A1C116080akan mencoba menjawab nomor 2
    Reaksi adisi tidak dapat terjadi pada senyawa alkana, karena reaksi adisi "menyerang" ikatan rangkap pada hidrokarbon. Berhubung alkana tidak punya ikatan rangkap, jadi tidak bisa diadisi

    BalasHapus

Posting Komentar